Menumbuhkan Jiwa Kreatifitas

Januari 05, 2016

    Kreatifitas sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Orang yang memiliki sifat kreatif akan lebih maju dan lebih mudah meraih kesuksesan. Kata kreatifitas berasal dari kata dasar kreatif yang berarti memiliki daya cipta atau mampu menciptakan sesuatu. Dari makna kata dasar tersebut, maka kreatifitas dapat dimaknai sebagai suatu proses untuk menghasilkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun objek dalam bentuk susunan yang baru.
    Di dalam Islam, kreatifitas seorang muslim harus dieksplorasi untuk menyebarkan kebenaran absolut yang diyakininya dan untuk menambah iman kita kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala. Dengan begitu setiap bentuk kreatifitas yang kita ciptakan dapat menjadi sarana untuk meraih keridhoan Alloh Subhanahu wa Ta'ala. Sebaliknya, segala bentuk kreatifitas yang berseberangan dengan akidah, akhlaq dan norma-norma Islam, maka harus dijauhkan dari diri kita.

    Sebagai seorang pemuda muslim, kita harus memiliki jiwa kreatifitas yang baik. Bahkan jiwa kreatifitas tersebut harus senantiasa kita tumbuhkan dari waktu-ke waktu agar menjadi lebih baik sehingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi Agama, bangsa dan negara, serata bermanfaat bagi seluruh ummat manusia. Jiwa seseorang yang terbiasa dengan tindak kreatif akan semakin lebar jalan menuju bentuk kreatifitas yang lainnya. Semakin dijalankan akan semakin ter-asah dan tajam.

    Salah satu bentuk amal ibadah yang dapat dikreasikan adalah dakwah. Dakwah merupakan kewajiban setiap muslim sesuai dengan kemampuannya. Seorang pemuda muslim tidak lepas dari kewajiban besar ini, dan ia dituntut untuk menyebarkan hidayah kepada orang lain sesuai dengan maksimal kemampuan kreatifitasnya. Seorang pelajar atau para remaja masjid memiliki peluang menyampaikan dakwah dengan sarana mading di sekolahnya atau di masjid-masjidnya. Ia bisa membuat tulisan bermuatan dakwah yang dikemas dengan bentuk yang menarik sehingga mengundang perhatian orang banyak. Di antara bentuk kreatifitas dalam berdakwah yang lain adalah dengan mencetak pesan-pesan nasihat pada kaos dan jaket. Misalnya pesan untuk menjauhi perbuatan zina, ditulis dalam kaos atau jaket; “Jangan Dekati Zina”, pesan agar menjauhi narkoba, “Say No To Drug” atau “Say No To Narkoba” atau “Narkoba Haram”, kemudian lagi, pesan agar semua amal ibadah kita berdasarkan ilmu, maka buat kaos bertuliskan “Amal Tanpa Ilmu, Sia-sia”, dan lain sebagainya. Semua itu bisa dikembangkan dengan seluas-luasnya. Sarana yang lainnya yang tidak kalah menarik adalah dengan mencetak stiker dakwah. Pun demikian dengan sarana ini, bisa dimuat beragam pesan dakwah, seperti misalnya tulisan “Sholatlah Sebelum Disholatkan”, atau tulisan, “Ingatlah, Ajalmu Tak Menunggu Taubatmu”, dan lain sebagainya. Stiker-stiker ini bisa ditempel di rumah-rumah, di kendaraan; mobil, motor, anguktan umum dan lain sebagainya.

    Di antara cara untuk menumbuhkan kreatifitas pada diri seorang muslim adalah dengan menjadikan hasil kreatifitas orang lain sebagai inspirasi kita dalam berkreatifitas. Dengan melihat dan memperhatikan hasil kreatifitas orang lain, kita akan terpancing untuk mencipatkan ide dan mengaplikasikannya dalam bentuk kreatifitas yang berbeda. Ketika kita melihat atau mendengar ada satu program bernama “Satu Hari Satu Halaman”, maka kita bisa mengadopsi program tersebut dengan bentuk atau objek yang berbeda. Misalkan kita membuat program “Satu Hari Seribu Rupiah”, maksudnya sehari kita menyisihkan uang jajan kita, Rp 1000,- untuk disimpan dan setelah mencapai batas tertentu, kita sedekahkan kepada fakir miskin atau kepada lembaga-lembaga dakwah yang ada di sekitar kita. Jika program tersebut dilaksanakan secara kolektif, maka akan menghasilkan dana yang sangat potensial untuk pengembangan dakwah dan syiar Islam.
    Setiap manusia memiliki sifat dasar kreatif. Namun sifat tersebut tidak mungkin berkembang kecuali harus ditumbuhkan dan dipupuk setiap saat. Wallohu a’lam.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »