Khutbah Jum'at "Kemuliaan Berinteraksi Dengan Al Qur'an"

Desember 04, 2015
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. قَالَ اللَّهُ تَعَالي فِي كِتَبِهِ الْكَرِيْم

 **يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ
**يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمُ ٱلَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفۡسٖ وَٰحِدَةٖ وَخَلَقَ مِنۡهَا زَوۡجَهَا وَبَثَّ مِنۡهُمَا رِجَالٗا كَثِيرٗا وَنِسَآءٗۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ٱلَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلۡأَرۡحَامَۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيۡكُمۡ رَقِيبٗا 

  **يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَقُولُواْ قَوۡلٗا سَدِيدٗا، يُصۡلِحۡ لَكُمۡ أَعۡمَٰلَكُمۡ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدۡ فَازَ فَوۡزًا عَظِيمًا 

أما بعد :

فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمَّدٍ ، وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ.

Hadirin jama’ah shalat jum’at rahimakumulloh..

Islam adalah agama yang sempurna yang diturunkan oleh Alloh subhanahu wa ta’ala. Kesempurnaan Islam bertolak dari kesempurnaan Alloh subhanahu wa ta’ala sebagai pemilik Agama tersebut. Bukti nyata dari kesempurnaan Agama Islam sebagai satu-satunya agama yang layak dianut oleh seluruh ummat manusia adalah dengan diutusnya para Nabi dan Rosul dan diturunkannya kitab suci. Nabi dan Rosul terakhir sebagai penutup para Nabi adalah Nabi Muhammad shollallohu ‘alayhi wa sallam dan Al Qur’an sebagai kitab sucinya. Dengan Al Qur’an, Alloh subhanahu wa ta’ala memberi putunjuk hidayah kepada jalan yang lurus, jalan keselamatan, Sirotulmustaqim. Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman:
إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
“Sesungguhnya Al Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu´min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (Surah Al-Isra': 9)
               
Di antara fungsi al Qur’an adalah sebagai petunjuk untuk hamba-hamba Alloh subhanahu wa ta’ala. Dalam suatu ayat, Alloh subhanahu wa ta’ala menyatakan bahwa Al Qur’an adalah petunjuk khusus bagi orang-orang yang bertakwa dan pada ayat yang lain Alloh subhanahu wa ta’ala menyatakan bahwa Al Qur’an adalah petunjuk umum bagi seluruh manusia. Petunjuk bagi seluruh kemaslahatan baik dunia maupun akhirat. Ia merupakan sumber rujukan bagi kehidupan manusia. Tanpanya manusia akan menyimpang dan tersesat dari tujuan yang sebenarnya. Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman:
﴿ ذٰلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فيهِ هُدَى لِلْمُتَّقِينَ ﴾
“Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.” [QS. Al-Baqarah (2): 2]

﴿ شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ ﴾
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” [QS. Al-Baqarah (2): 185]
Hadirin jama’ah shalat Jum’at rahimakumulloh..
               
Berinteraksi dengan Al Qur’an adalah suatu kemuliaan yang sangat besar. Membacanya adalah suatu keberuntungan yang sangat luar biasa, keberuntungan yang tiada terputus, keberuntungan yang tidak akan pernah merugi. Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ (٢٩)
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat serta menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi” (QS. Fathir: 29-30)
               
Hadirin jama’ah shalat Jum’at yang berbahagia..                
Terlalu banyak keutamaan orang-orang yang bersahabat dengan Al Qur’an, membacanya, mentadabburinya, mengamalkannya dan mendakwahkannya. Di antara keutamaan-keutamaan yang lainnya adalah sebagai berikut:
1.       Al Qur’an adalah sebaik-baik kesibukan. Rosulloh shollallohu ‘alayhi wa sallam bersabda:
مَنْ شَغَلَهُ الْقُرْآنُ عَنْ ذِكْرِي وَمَسْأَلَتِي أَعْطَيْتُهُ أَفْضَلَ مَا أُعْطِيَ السَّائِلِينَ ، وَفَضْلُ كَلاَمِ اللهِ عَلَى سَائِرِ الكَلاَمِ كَفَضْلِ اللهِ عَلَى خَلْقِهِ
“Barangsiapa yang disibukkan dengan Al-Qur’an dalam rangka berdzikir kepada-Ku dan tidak memohon kepada-Ku niscaya Aku akan berikan sesuatu yang lebih utama daripada apa yang telah Aku berikan kepada orang-orang yang telah meminta. Dan keutamaan kalam Alloh daripada seluruh kalam selain-Nya seperti keutamaan Alloh atas makhluk-Nya.” (HR.Tirmidzi)
Para salafush-shalih, mereka adalah orang-orang yang sangat menghayatni makna hadits di atas sehingga ketika membaca Al-Qur’an, mereka seperti orang dalam perantauan yang membaca surat dari kekasihnya.
Al Hasan al Basri berkata, "Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian menganggap al Qur`an adalah surat-surat dari Rabb mereka. Pada malam hari, mereka selalu merenunginya, dan akan berusaha mencarinya pada siang hari."

2.       Al Qur’an adalah kemuliaan untuk manusia.
Tidakkah kita merenungi, bahwa Al Qur’an adalah kemuliaan yang sangat besar untuk manusia. Alloh subhanahu wa ta’ala Robb Yang Maha Besar, Maha Tinggi, Raja Diraja mengkhususkan khitab Kalam-Nya kepada manusia yang penuh dengan kelemahan ini. Alloh memberikan kepada manusia kemuliaan untuk berbicara dan berkomunikasi dengan-Nya melalaui ayat-ayat Al Qur’an ini. Kemuliaan ini tidak diberikan kepada makhluk-makhluk yang lainnya termasuk para Malaikat. Ibnu Shalah berkata dalam fatwanya,
قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ كَرَامَةٌ أَكْرَمَ اللهُ بِهَا الْبَشَرَ فَقَدْ وَرَدَ أَنَّ الْمَلَائِكَةَ لَمْ يُعْطُوْا ذَلِكَ وَأَنَّهَا حَرِيْصَةُ لِذَلِكَ عَلَى اسْتِمَاعِهِ مِنَ الْإِنْسِ.
“Membaca al Qur`an merupakan sebuah kemuliaan yang Alloh berikan kepada hambaNya. Dan terdapat dalam riwayat, bahwa para malaikat tidak mendapat kemuliaan ini, tetapi mereka sangat antusias untuk mendengarkannya dari manusia." [ Al Itqan fi Ulumil Qur`an, 1/291, karya Imam as Suyuthi.]

Diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa seorang sahabat bernama Usaid bin Al-Hudhair membaca Al Qur’an pada malam hari di beranda rumahnya. Di sana tertambat seekor kuda yang siap digunakan untuk berjihad. Sedangkan anaknya tidur di samping beliau. Ketika Usaid bin Al Hudhair membaca awal surah Al Baqarah, kudanya berontak lari berputar-putar sampai hendak memutuskan talinya. Kejadian itu berulang berkali-kali saat Usaid melanjutkan bacaan Al Qur’annya. Seketika Usaid memandang ke arah langit, ia melihat satu naungan awan seperti payung yang sangat mengagumkan. Payung itu sangat indah berkilatan, tergantung memenuhi ufuk dengan cayahayanya yang sangat terang. Naungan mengagumkan yang nampak seperti payung itu adalah Malaikat yang hadir mendekati orang-orang yang membaca Al Qur’an karena ridha dan cinta kepadanya. Rosululloh shollallohu ‘alayhi wa sallam bersabda: “Itu adalah malaikat yang ingin mendengarkan engkau membaca Al Qur’an, wahai Usaid. Seandainya engkau teruskan bacaanmu, pastilah orang banyak akan melihatnya pula. Pemandangan itu tidak akan tertutup dari mereka.”.

3.       Mencintai Al Qur’an, mempelajarinya dan mengajarkannya adalah merupakan ciri orang-orang terbaik.
Rasulullah shollallohu ‘alayhi wa sallam bersabda:
خَيْرُكُمْ مَن تَعَلَّمَ القران وعلمه
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari No. 5027)
                
Mereka adalah orang terbaik yang memiliki keistimewaan khusus “Sebagai keluarga Allah subhanahu wa ta’ala”. Rasulullah shollallohu ‘alayhi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ أَهْلَيْنِ مِنَ النَّاسِ
“Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla mempunyai keluarga dari manusia.” Ada yang bertanya, “Siapa mereka itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab:
أَهْلُ الْقُرْآنِ، هُمْ أَهْلُ اللهِ وَخَصَّتُهُ
“Ahlul Qur’an. Mereka adalah keluarga Allah yang telah dikhususkan-Nya.” (HR. Ibnu Majah dalam Sunannya)

4.       Sesungguhnya Al Qur’an memiliki rasa yang sangat manis.
Memahami al Qur’an, memperhatikan apa yang tersurat di dalamnya, merenungkan makna-maknanya adalah hal yang membuat seseorang merasakan manisnya Al Qur’an. Basyar bin As-Sura berkata:
إِنَّمَا الأيَةُ مِثْلُ التَّمْرَةِ، كُلَّمَا مَضَغْتَهَا اسْتَخْرَجَتْ حَلَاوتُهَا
“Sesungguhnya ayat al Qur’an bagaikan buah kurma. Setiap kali dikunyah, keluarlah rasa manisnya.”

Abu Sulaiman juga berujar, “Benarlah (perbuatan) salah satu dari kalian jika ia memulai membaca suatu surah, ia menghendaki hingga akhirnya.” (al-Burhan fii ‘Ulum al Qur’an, Imam Badruddin Muhammad bin Abdullah Az-Zarkasyi)

بَارَكَ اللَّهُ لِي وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعْنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْم، أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وِلَكُمْ


KHUTBAH  II
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

        
Hadirin jama’ah shalat Jum’ah rahimakumulloh..
       
Tentunya terlalu banyak keutamaan dan kemuliaan berinteraksi dengan Al Qur’an yang tidak mungkin disebutkan seluruhnya pada kesempatan ini. Akan tetapi perlu diketahui bahwa ketika mencintai Al-Qur’an, membacanya dan mengamalkannya adalah suatu kemuliaan, maka sebaliknya, meninggalkan Al Qur’an dan berpaling darinya adalah suatu kecelakaan besar bagi manusia. Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman:

”Barangsiapa berpaling dari Al-Qur’an maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari Kiamat. ” (QS. Thaha : 100)

”Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta. ” (QS. Thaha: 124)
         
Jama’ah shalat jum’at rahimakumulloh…
Di antara bentuk-bentuk berpaling dari Al Qur’an adalah:
1.       Tidak mau mendengarkan bacaan Al Qur’an dan tidak mengimani isi kandungan Al Qur’an.
2.       Meninggalkan Al-Qur’an dengan tidak mau mengamalkan kandungan yang terdapat dalam Al-Qur’an, dan tidak menghalalkan apa yang dihalalkan Al-Qur’an serta tidak mengharamkan apa yang diharamkan Al-Qur’an meskipun ia membaca dan mengimaninya.
3.       Tidak mau menjadikan Al-Qur’an sebagai hakim, dan tidak mau berhukum dengan Al-Qur’an pada seluruh perkara agama baik itu pokok-pokok agama ataupun cabang-cabangnya. Serta berkeyakinan bahwa Al Quran tidak memberikan ilmu yakin dan dalil-dalilnya hanya sebuah ucapan tidak menghasilkan ilmu.
4.       Menjauhi dari mentadabburinya, memahaminya dan mengenal apa yang diinginkan Sang Pembicara (Alloh) dengan pembicaraannya (ayat-ayat al qur’an)
5.       Enggan untuk mencari kesembuhan dan berobat dengan Al-Qur’an pada seluruh jenis penyakit hati, dan justru mencari kesembuhan dan obat pada selain yang terdapat dalam Al-Qur’an.

Semoga Alloh subhanahu wa ta’ala menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang cinta terhadap Al Qur’an, cinta untuk membacanya, mengimani isi kandungannya, mengamalkannya dan mendakwahkannya kepada orang lain. Dan semoga Alloh menjauhkan kita dari perbuatan-perbuatan tercela berpaling dari Al Qur’an.

**إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
**اللَّهُمَّ صَلِّي وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَي نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَي آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
**اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَات وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَات الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَات إِنَّكَ سَمِيئٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَات...
**رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسۡرَافَنَا فِيٓ أَمۡرِنَا وَثَبِّتۡ أَقۡدَامَنَا وَٱنصُرۡنَا عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَٰفِرِينَ
**رَبَّنَا ظَلَمۡنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ
**رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
**رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
**رَبَّنَا هَبۡ لَنَا مِنۡ أَزۡوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعۡيُنٖ وَٱجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِينَ إِمَامًا
**رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
**سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلي المُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رِبِّ العَالَميْنَ
عِبَادَ اللهِ:

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وِالْإِحْسَانِ وَإِبتَاءِذِي الْقُرْبَي ، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْن ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ


Artikel Terkait

Previous
Next Post »