PADA HARI ITU MULUT KITA TERKUNCI

Desember 28, 2014


ANGGOTA BADANLAH YANG MEMBERIKAN KESAKSIAN

Setiap manusia akan melalui proses perhitungan amal pada hari Kiamat kelak. Amal-amal kita akan menjadi penentu keselamatan atau kecelakaan kita. Pada hari itu mulut-mulut manusia terkunci, tidak diberi kesempatan untuk membela diri. Dan yang memeberikan kesaksian adalah anggota badan kita.

Allah swt berfirman:

“Pada hari ini kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan” (QS. Yasin: 65)

            Ibnu Katsir rh berkata dalam tafsirnya, “Ini adalah keadaan orang-orang kafir dan munafik pada hari Kiamat ketika mereka mengingkari kesalahan yang telah mereka perbuat, dan mereka bersumpah atas apa yang telah mereka kerjakan di dunia. Lantas Allah menutup mulut-mulut mereka dan menjadikan anggota badan mereka berbicara tentang perbuatan mereka.

            Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Anas bin Malik ra, ia berkata, “Suatu kali kami besama Nabi saw , beliau tertawa hingga gerahamnya terlihat, kemudian beliau bersabda:
“Tahukah kalian mengapa aku tertawa? Aku tertawa karena ada perdebatan antara seorang hamba dengan Rabb-nya. Hamba ini berkata, ‘Wahai Rabb-ku! Bukankah Engkau telah memberikan rasa aman bahwa Engkau tidak akan menzhalimi aku?’ Allah menjawab, ‘Benar’ Hamba itu berkata lagi, ‘Aku tidak akan menerima kesaksian atas diriku, terkecuali dari diri sendiri.’ Allah berfirman, ‘Cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghisab atas amal perbuatanmu. Cukuplah Malaikat Kiraam al Kaatibin (Malaikat yang mulia, pencatat amal-amal manusia) yang menjadi saksi atas dirimu.’ Maka dikuncilah mulutnya dan dikatakan kepada anggota tubuhnya, ‘Berbicaralah kamu!’ Maka satu persatu anggota tubuhnya berbicara tentang amal perbuatannya (yang memberatkan dirinya). Kemudian Allah tidak mengacuhkan perkataan anggota-anggota tubuhnya. Allah berfiman, ‘Jauh sekali amal kalian ini (anggota tubuh yang sedang berbicara) dari keridhaanku. Tadinya Aku ingin membela (dosa-dosa) kalian.’” Hadits ini diriwayatkan juga oleh Muslim dan an-Nasa’i.
           
            Ibnu Jarir meriwyatkan dari Abu Musa al-Asy'ari ra, ia barkata, “Seorang mukmin dipanggil untuk dihisab pada hari Kiamat, lalu Rabb menghamparkan amal perbuatan yang berkaitan dengan dirinya dan Rabb-nya. Ia mengakui perbuatannya seraya berkata, ‘Benar wahai Rabb, aku mengerjakannya, aku mengerjakannya, aku mengerjakannya.’ Maka Rabb-nya mengampuni dosa-dosanya dan menutupi dirinya dari dosa-dosa itu, sehingga tidak ada satu makhluk pun di muka bumi yang melihat dosa-dosa itu, serta tampaklah segala kebaikannya, dan Dia menghendaki agar semua manusia melihat kebaikan itu.”
           

            Abu Musa al-Asy’ari ra melanjutkan, “Lalu orang kafir dan munafik dipanggil untuk dihisab. Rabb menghamparkan amal perbuatannya, lalu ia mengingkarinya seraya berkata, ‘Wahai Rabb, demi kemuliaan-Mu, Malaikat ini telah mencatat tentang diriku sesuatu yang tidak aku perbuat.’ Malaikat pun berkata kepadanya, ‘Bukankah kamu melakukan perbuatan ini pada waktu ini di tempat ini?’ Tidak, demi kemuliaan-Mu wahai Rabb, aku tidak melakukannya.’ Tatkala ia berbuat demikia, Allah menutup mulutnya.”
           
            Abu Musa melanjutkan, “Aku menduga bahwa yang pertama kali berbicara adalah paha sebelah kanan.” Kemudian beliau membaca firman Allah swt di atas (QS. Yasin: 65)
            Allah swt juga berfirman dalam surat Fushilat 19-23
            “Dan (Ingatlah) hari (ketika) musuh-musuh Allah di giring ke dalam neraka, lalu mereka dikumpulkan semuanya. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang Telah mereka kerjakan.

            Dan mereka Berkata kepada kulit mereka: "Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" kulit mereka menjawab: "Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai Berkata Telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan Hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan".

            Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan. Dan yang demikian itu adalah prasangkamu yang Telah kamu sangka kepada Tuhanmu, dia Telah membinasakan kamu, Maka jadilah kamu termasuk orang-orang yang merugi.”

            Sadarilah wahai manusia, sungguh kaki-kaki kita tidak akan bergeser sedikitpun pada hari Kiamat sampai kita diadili dalam pengadilan Alloh. Diceritakan dari Abu Barzah bahwa Rasululloh saw bersabda:
لَا يَزِالُ قَدَمَا عَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّي يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وِعَنْ عِلْمِهِ فِيْمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ فِيْمَا مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَ أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيْمَ أَبْلَاهُ
“Kedua kaki hamba tidak akan berpindah dari tempatnya pada hari kiamat hingga ia ditanya tentang empat hal. Tentang umurnya dihabiskan untuk apa, tentang ilmunya apakah sudah diamalkan, tentang hartanya dari mana ia mendapatkannya dan dibelanjakan untuk apa? Dan tentang tubuhnya untuk apa ia manfaatkan.” (HR. Tirmidzi)

            Abu Hurairah ra menceritakan, “Rasululloh saw bersabada:
لَتُأَدُّنَّ الْحُقُوقَ إِلَي أَهْلِهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّ يُقَادَ لِلشَّاةِ الْجَلْحَاءِ مِنَ اللشَّاةِ الْقَرْنَاءِ
“Sungguh segala hak akan dipenuhi pada hari Kiamat, sehingga kambing bertanduk pun akan didatangkan untuk dibalas oleh kambing yang tidak bertanduk (atas kesewenang-wenangannya di dunia)’.” (HR. Muslim, At-Tirmidzi dan Ahmad)


Artikel Terkait

Previous
Next Post »