TAUBAT: Apakah Dosa-dosa Saya Akan Diampuni...??

Mei 24, 2014

Pertanyaan:

Pak Ustadz, saya seorang pemuda. Saya memiliki dosa yang sangat banyak. Apakah saya akan diampuni oleh Allah subhanahu wa ta’ala jika saya bertaubat..??

Jawab:
Saudaraku… Semoga Allah memberi hidayah kepada kamu dan juga kepada saya. Ketahuilah bahwa Allah ‘Azza wa Jalla adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Dia akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya meskipun dosa tersebut sepenuh bumi dengan syarat ia benar-benar bertaubat kepada Allah ‘Azza wa Jalla.

Allah menghendaki hamba-hamba-Nya bertaubat kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman:
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (٣١)
“…Bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kalian beruntung. (QS. An-Nur: 31)

Saudaraku… fahamilah bahwa orang-orang yang bertaubat dari perbuatan-perbuatan dosa adalah termasuk orang-orang yang beruntung. Yang dimaksud orang yang beruntung adalah orang mendapatkan apa yang diinginkan dan selamat daripada apa-apa yang ditakutinya. Jadi orang yang bertaubat kepada Allah adalah orang yang akan mendapatkan apa yang dia idam-idamkan dan terhindar dari apa yang paling ditakutinya.

Allah berfirman:
وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيرٍ (٣)
Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.” (QS. Huud: 3)

Lihatlah, wahai saudaraku… Betapa Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya. Jika seorang hamba bertaubat dari perbuatan dosanya, maka Allah akan berikan kenikmatan yang baik terus menerus tiada terputus sampai waktu yang Allah tentukan dan akan diberikan balasan keutamaan atasnya.

Saudaraku… Jangankan seorang muslim yang melakukan dosa kemudian bertaubat, orang kafir pun jika
ia bertaubat dari kekafirannya, maka Allah Ta’ala akan mengampuni dosa-dosanya. Allah Ta’ala berfirman:
قُلْ لِلَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ يَنْتَهُوا يُغْفَرْ لَهُمْ مَا قَدْ سَلَفَ وَإِنْ يَعُودُوا فَقَدْ مَضَتْ سُنَّةُ الأوَّلِينَ (٣٨)
“Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu: "Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi, sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah terhadap) orang-orang dahulu ". (QS. Al-Anfal: 38)

Sesuai dengan ayat di atas Rasululloh shalallohu ‘alayhi wa sallam bersabda:
مَنْ أَحْسَنَ فِيْ الإِسْلَامِ لَمْ يُؤَا خَذْ بِمَا عَمِلَ فِيْ الْجَاهِلِيَّةِ وَمَنْ أَسَاءَ فِيْ الإِسْلَامِ أُخِذَ بِالأَوَّلِ وَالأَخِرِ
“Barang siapa yang berbuat baik setelah ia masuk Islam, maka ia tidak akan dihukum atas perbuatan (buruk) yang dilakukannya di masa jahiliyah, dan barang siapa yang berbuat buruk setelah masuk Islam, maka ia akan dikenakan hukuman Alloh atas keburukan yang dilakukannya di masa jahiliyah dan di masa Islam.” (Bukhari: no. 6921, Muslim no. 120)

Dalam hadits yang lain disebutkan:
أَلإِسْلَامُ يَجُبُّ مَا قَبْلَهُ وَالتَّوْبَةُ تَجُبُّ مَا كَانَ قَبْلَهَا
(Masuknya seseorang ke dalam Agama) Islam menghapus dosa yang dilakukan sebelumnya, dan taubat menghapus dosa-dosa yang dilakukan sebelumnya.” (HR. Muslim no. 121, Ahmad (IX/205)
                                                                                                         
Akan tetapi, wahai Saudaraku… Allah Ta’ala hanya akan mengampuni dosa-dosa orang yang bertaubat dengan taubat nashuha (taubat yang benar). Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ يَوْمَ لا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (٨)
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. At-Tahrim: 8)

Lalu bagaimana cara taubat yang benar tersebut…?
Saudaraku… di antara syarat-syarat taubat benar adalah sebagai berikut:

  1. Ikhlas karena Alloh.
Jadi taubat kita harus benar-benar ikhlas karena Allah, yakni kita bertaubat hanya ingin mengharap ridha Allah, bukan yang lainnya. Bukan karena orang lain.

  1. Menyesali kemaksiatan (dosa) yang dilakukan.
Harus ada penyesalan terhadap perbuatan-perbuatan dosa yang telah kita lakukan. Takut kalau-kalau kita akan disiksa karena perbuatan dosa tersebut. Bukan malah bangga dengan dosa-dosa yang ada.

  1. Melepaskan diri dari dosa yang dilakukannya.
Benar-benar lepas dari perbuatan dosa yang lalu, jangan mengingat-ingatnya kecuali mengingat-ingat untuk disesali dan ditaubati. Tapi yang lebih baik adalah melupakan semua itu, hilangkan perasaan yang akan menjadikan kita kembali kepada perbuatan tersebut.

  1. Bertekad untuk tidak mengulangi perbuatan dosanya di masa mendatang.
Tanamkan tekad yang kuat dalam diri kita untuk tidak akan mengulangi lagi perbuatan dosa yang telah lalu. Jangan seperti sebagian orang yang menyatakan taubat dari dosa dan maksiatnya tapi mereka kembali mengulangi perbuatan dosa yang sama.
  
  1. Taubat dilakukan pada saat-saat yang di dalamnya taubat diterima.
Saat-saat diterimanya taubat adalah sebelum nyawa berada di tenggorokan dan sebelum datangnya hari Kiamat. Rasululloh bersabda:
إِنَّ اللهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ عَبْدِهِ مَالَمْ يُغَرْغِرْ
“Sesungguhnya Alloh menerima taubat seorang hamba-Nya, selama nyawanya belum sampai di tenggorokan” (Ahmad II/132. [Hasan: dihasankan oleh Syaikh al-Albani rh dlm kitabnya shahihul Jami’  no. 1903])
ثَلَاثٌ إِذَا خَرَجْنَ لَمْ يَنْفَعْ نَفْسًا إِيْمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِيْ إِيْمَانِهَا خَيْرًا: طُلُعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَالدَّجَّالُ، وَدَابَّةُ الأَرْضِ
“Ada tiga perkara yang apabila keluar, maka tidak bermanfaat lagi keimanan seseorang dari dirinya, karena ia belum beriman sebelumnya atau berbuat kebaikan dalam imannya, yaitu matahari terbit dari tempat terbenamnya, keluarnya Dajjal dan binatang melata di bumi.” (Ath-Thobari XII/265)


Wahai Saudaraku… Janganlah engkau berputus asa dari rahmat Allah. Dosa-dosa yang menggunung dalam diri kita akan hancur jika kita bertaubat kepada Allah dengan taubat nashuha.
Semoga Allah memerima segala taubat kita dan membimbing kita agar tetap berada dalam ketaatan kepada-Nya dan meniggalkan segala kemaksiatan.

Wallahu a’lama bi shawab…


Oleh: Anas Abdillah Al Cilacapi


Artikel Terkait

Previous
Next Post »